Overthinking: Musuh dalam Pikiran Siswa-Siswi

Di era yang serba cepat ini, tantangan yang dihadapi siswa-siswi tidak hanya datang dari luar, seperti tekanan akademik atau ekspektasi sosial, tetapi juga dari dalam diri mereka sendiri. Salah satu tantangan mental yang semakin sering terjadi adalah overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan.

 

Apa Itu Overthinking?

 

Overthinking adalah kondisi di mana seseorang terus-menerus memikirkan sesuatu secara berlebihan, baik itu kejadian masa lalu, keputusan saat ini, atau kemungkinan di masa depan. Pada siswa-siswi, ini sering muncul dalam bentuk rasa khawatir berlebihan tentang nilai ujian, penerimaan dari teman sebaya, atau masa depan yang masih jauh di depan mata.

 

Mengapa Overthinking Terjadi?

 

Ada beberapa penyebab overthinking pada siswa:

 

  1. Tekanan Akademik: Standar tinggi yang ditetapkan oleh guru, orang tua, atau bahkan diri sendiri sering memicu rasa takut gagal.
  2. Media Sosial: Paparan terhadap kehidupan ideal di media sosial menciptakan perasaan tidak cukup baik.
  3. Kurangnya Dukungan Emosional: Ketika siswa merasa tidak memiliki tempat untuk berbagi pikiran mereka, mereka cenderung memendam semuanya sendiri

 

Dampak Buruk Overthinking Bagi Siswa-Siswi

 

 

Overthinking tidak hanya memengaruhi mental, tetapi juga fisik dan sosial siswa. Berikut adalah beberapa dampak buruknya:

 

1. Menurunkan Konsentrasi dan Produktivitas

Ketika siswa terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, mereka kehilangan fokus pada tugas penting, seperti belajar atau menyelesaikan pekerjaan rumah.

 

2. Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Berpikir berlebihan sering kali menimbulkan rasa takut yang tidak beralasan. Akibatnya, siswa merasa terjebak dalam lingkaran kecemasan yang sulit dihentikan.

 

3. Gangguan Tidur

Overthinking membuat pikiran sulit tenang, bahkan ketika tubuh membutuhkan istirahat. Kurang tidur kemudian berdampak pada performa akademik dan kesehatan fisik.

 

4. Merusak Hubungan Sosial

Siswa yang sering overthinking cenderung menarik diri karena takut salah bicara atau tidak diterima oleh lingkungan mereka.

 

5. Merasa Tidak Percaya Diri

Berpikir berlebihan tentang kesalahan atau kekurangan diri sendiri membuat siswa merasa tidak layak atau tidak cukup baik.

 

Solusi untuk Mengatasi Overthinking

Mengatasi overthinking tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil siswa:

1. Fokus pada Saat Ini: Berlatih mindfulness atau teknik pernapasan dapat membantu siswa memusatkan perhatian pada apa yang terjadi sekarang, bukan pada hal-hal yang belum tentu terjadi.

2. Batasi Media Sosial: Mengurangi waktu di media sosial dapat membantu siswa berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

3. Buat Jurnal Pikiran: Menulis pikiran yang mengganggu dapat membantu mengurangi beban mental.

4. Berbagi Cerita: Siswa perlu diajarkan pentingnya berbicara dengan orang tua, teman, atau konselor ketika merasa terlalu banyak berpikir.

5. Berlatih Menerima: Tidak semua hal dalam hidup bisa sempurna, dan itu tidak apa-apa. Menerima ketidaksempurnaan adalah langkah penting menuju kedamaian pikiran.

 

Kesimpulan

Overthinking adalah masalah yang nyata bagi siswa-siswi saat ini. Jika dibiarkan, ini dapat mengganggu keseimbangan mental, fisik, dan sosial mereka. Sebagai pendidik, orang tua, dan masyarakat, kita perlu memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan membekali siswa dengan keterampilan untuk mengelola pikiran mereka. Karena, di balik pikiran yang tenang, ada potensi besar yang menunggu untuk berkembang.

 

*Diterbitkan oleh Tim BK SMK Islamic Qon